(Source: Id.pinterest.com)
Hai pembaca budiman!.
Cieleeh, sekarang punya greeting yang ajeg. hehe. Sesuai infoku di latest
update ya, kali ini masih menyoroti soal perempuan.
Anyway.. entah kenapa sensitivitasku terkait perempuan kini semakin
meningkat atau karena aku menjadi bagian dari orang-orang yang tergolong
selective empathy ya . FYI. Selective empathy itu menaruh
perhatian pada suatu hal yang menurut kita perlu untuk di
perhatikan. Ini bukan hal buruk yang harus dihindari juga sih, karna
bagaimanapun memiliki empati itu baik. Salah satunya bisa memberikan dukungan
fisik dan mental.
Ini pertama kalinya
aku angkat cerita yang menurutku sangat sensitive di
blog, yang seharusnya konten blog ini menghibur ataupun
sekedaar share what i want to post. Tapi karena rasa
empati terhadap para wanita yang merasa jika dirinya sudah tak berdaya. Hilang
bahagia sebab "after she gave to him all" , aku ingin speak
up bukan untuk menilai tapi memberikan tanggapanku pada mereka.
Tujuan aku angkat ini supaya mereka tau, kalau hidup mereka masih berharga
meski tanpa dia yang mengambil harta berhargamu. Jadi jangan patah semangat
untuk bebenah.
Kali ini issue yang
ingin aku angkat adalah " after i gave you my all" .
Selalu ada cerita setelah kalimat itu telontarkan. Aku baru peka dan
baru sadar jika aku dikelilingi dengan para pecinta yang tulus namun disakiti
kemudian. Rasa sakit, stress out, desperate ,
gak punya semangat hidup untuk melakukan apapun bahkan tidak jarang ada yang
berpikiran suicide. Karena sebelum melakukanya selalu dijanjikan
hal-hal manis. Namun setelah memberikan, tiba-tiba dilepaskan begitu saja
ataupun mulai mendapat perlakukan kasar baik verbal ataupun fisik.
Akhirnya,
mereka merasakan diri mereka seperti sesuatu yang tidak layak lagi, karena
telah memberikan sesuatu yang paling berharga namun setelah itu di sia-siakan.
Merasa diri mereka kotor bahkan jijik pada diri mereka sendiri. Dan Kini mereka
mengalami krisis self esteem. So aku
concern di bagian ini. Mencoba untuk memberikan tanggapan, saran , ataupun
semangat pada mereka yang berada di posisi tersebut. Untuk bangkit
dari masa-masa yang buruk. Membuang jauh-jauh pikiran yang membuat
diri semakin terpuruk. Mengajak mereka mengembalikan bahagia dari sudut pandang
yang berbeda. IYA harus bahagia.
Beberapa waktu
lalu, seorang sahabat bercerita tentang
pengalamannya”””terkait " after i gave you my all" .
Diakhir kalimat dia memberikan pertanyaan " bagaimana jika kamu di
posisiku, memberikan seluruh hidupmu padanya. kemudian kamu diputuskan dengan
alasan yang tidak masuk akal?" Aku diam senjenak. Berusaha memberikan
jawaban yang tidak menyudutkan apalagi mengatakan hal tersebut tidak baik,
karena tanpa aku mengatakan pasti dia juga paham apa yang dilakukan itu tidak
benar. Tapi ternyata aku tak bisa menjawab sesuai kehendaknya. Aku
hanya mengatakan setiap orang di uji dengan persoalan masing-masing. Mungkin
ujianku tak sama dengannya, tapi sama-sama pernah membuat hidup di titik
terbawah tak punya semangat hidup dan merasa sendirian dengan
masalah yang begitu berat.
Sayangnya, dia tetap keukeuh dan mengatakan kalau
masalahnya lebih pelik, kami berbeda. YA tentu!, tapi cara mengatasinya yang
harusnya sama. Dengan tidak melakukan hal gila sampai lupa kalau masa depan
selalu ada untuk dia. Aku miris mendengar dia merendahkan dirinya sendiri.
Menganggap dirinya sudah tak punya nilai lagi untuk seseorang yang akan layak
nanti. Itu yang menjadi pointnya. Aku tak ingin dia semakin murka
dengan apa yang dia alami. Aku terus mencoba membuat dia memotivasi diri
sendiri untuk lebih hidup dan "waras" dengan keputusan yang akan
diambil.
Dear sahabat,
kamu adalah pribadi yang tangguh. kalaulah kamu di tinggalkan ataupun di
campakkan. Aku perkenankan untukmu berduka ataupun berkabung tentang dia. Tapi
jangan lama-lama. Kamu harus menata ulang hidupmu. Kalaupun kamu
mengklaim dirimu rusak, maka jangan semakin kau rusak.
Perbaikilah. Jangan menyerah. Apa yang kita pegang teguh kadang
memang tak berpengaruh saat kita mulai jatuh hati pada
laki-laki. Yang sebelumnya kita amini dia baik hati tapi ternyata
lidahnya bak belati tajam dan menyakitkan. Tapi kita harus tetap sadar,
kamu ini pribadi yang juga harus diperhatikan oleh dirimu sendiri. Kita ini
berdiri dikehidupan yang keras sesekali lumpuh logika itu wajar. Tak semua
memang lelaki seperti itu, ada baiknya belajar dari pengalaman dan mulai
membentengi diri sendiri dengan nurasi dan akal yang tidak bertentangan.
Berjalan seirama untuk menuju kebaikan. Sudah ya, sudahi membuat mentalmu
semakin sakit. insecure terlalu berlebihan itu tak baik. Ayok
bangkit! ada orang-orang yang sayang denganmu tanpa perduli apa yang pernah kau
lakukan di masa lalu.
Cerita teman ku ini,
hampir sama dengan sebagian kisah di akun instagram @perempuanberkisah. sebuah
akun yang digunakan sebagai wadah sharing kisah
inspiratif, telling the truth dan/atau pun empowering para
kaum perempuan yang marjinal. Terlepas dari kisah buruk yang tertuang di
dalamnya, aku salut pada mereka yang berani speak up dan
mencoba untuk "sembuh" dengan membagi kisah mereka. meminta saran
bagaimana caranya untuk sembuh dari luka bahkan tak ingin mengingatnya (jike
mereka bisa dan ada caranya). mungkin dengan berbagi seperti itu mereka lebih
lega. Berharap tak ada orang-orang selanjutnya dengan kisah serupa.
Untuk para wanita
yang sedang kasmaran hatinya, atau juga yang sedang mencoba tegar dan bangkit
dari kisah menyakitkan. kamu boleh mencintai siapapun (lagi) selama
yang kau cintai ini dalam keadaan bukan milik orang lain. Kamu boleh memberikan
perhatian ataupun kasih sayang pada orang itu selama itu wajar dan tidak
memberatkan siapapun termasuk dirimu. Kalaulah semua itu sudah terlanjur , maka
berhentilah. jangan lagi mengulang atau bertahan pada hubungan yang sudah tak
bisa lagi dia jaga. Berlaku tak sopan saat ini saja sudah menjadi hal biasa,
bagaimana dengan nantinya. Ada banyak kemungkinan yang tak bisa
diterjemahkan-kata-kata. tanggalkan rasamu jika sudah berbau racun untuk
mengusik hal berharga yakni bahagia.