Tips Menulis Ala-Ala


Source: google.com

Jujur, aku masih belum pantas sih bagi tips buat cara nulis blog atau bikin cerpen online. Ya, u know lah, hasil tulisanku masih acakadul, masih jauh dari sempurna apalgi ejaan EYD mbleber kemana-mana. Aku saja masih penulis pemula. Lebih tepatnya ngaku penulis, dikatakan penulis setelah menghasilkan karya. Skripsiku misalnya (Hehe, sorry garing).  Tapi berhubung ada yang tanya dan minta tips dan trik. Bakalan ku jawab sepemahamanku oh bukan tapi kesok-tauanku tentang menulis. seperti aku share info-info mengenai dunia property. Tentunya itu gak lepas dari pengalaman pribadi. Oke. Mari saling berbagi.  

KUMPULKAN NIAT MENULIS -  Sudah pasti kalau mau menghasilkan tulisan, juga punya niat untuk menulis. Punya niat kalau hasil tulisan itu bakalan jadi goal mu untuk membuktikan diri bahwa kamu juga bisa jadi penulis. Karena memang semua sukses dari niat. Entah tulisanmu dibaca banyak orang atau tak seorang pun, setidaknya kamu memiliki niat untuk menghasilkan tulisan. 

MULAILAH MENULIS - Bagi pemula, coba menulis dari yang ringan-ringan. Bisa juga mulai dari aktivitas sehari-hari. Misalnya, pertama bangun tidur kamu ngapain, atau di jalan ketemu siapa, atau kegiatan seharian ngapain. Ga mungkin hari-harimu so flat, pasti selalu aja ada kejadian entah itu enak atau ga enak. Simple sih!, dari situ kamu bisa temukan inspirasi apapun. Dan jangan berhenti menulis. Terus konsisten menulis yaa, jeda boleh, tapi berhenti total jangan.

BANYAKIN BACA – Pernah denger membaca itu jendela ilmu ?. Nah! Aku setuju sama statment itu. It’s works!. Semakin banyak kamu baca buku, mau itu novel, literatur, buku pelajaran sekolah. Buku bergambar. Anything , itu bisa menambah perbendaharaan kata yang ada di kepalamu. Jadi semakin membuka lebar kesempatan kamu untuk berkarya di bidang tulis menulis.

PUNYA IMAJINASI YANG UPNORMAL– Imajinasi itu perlu kalau kalian mau buat suatu tulisan. Dari suatu kejadian kemudian kalian kembangkan dengan ide-ide briliant kalian. Kalau bisa dengan pemikiran-pemikiran yang di luar pikiran manusia wajarnya. Tentunya itu akan membantu mewujudkan sebuah karya. Mungkin sebagai pemula tak perlu dulu menggunakan kalimat yang terlalu rumit. Cukup bahasakan dengan kalimat sederhana, jika nanti sudah terbisa kamu boleh upgrade tulisanmu.

GAYA PENULISAN YANG KHAS -  Menurutku, setiap penulis punya gaya tulisan sediri. Kalau kamu sudah terbiasa menulis, lambat laut orang-orang akan mengenali tulisanmu. Jadi setiap baca karya tulisan mereka akan paham n said "wah.. ini pasti tulisan penulis ini ". Karena aku juga masih pemula, ya.. lebih tepatnya amatir. Masih penulis amatir jadi gaya penulisan juga masih aku cari yang menjadi khasku nanti. Ya.. kita sama-sama belajar lah

Nah.. Cukup sekian tips menulis ala-ala diriku untuk cara memulai tulisan entah itu puisi ataupun cerpen online. Semua hal yang terjadi sekitar bisa jadi tulisan kok. Atau patah hati, jatuh cinta. Wah.. itu lebih luwes lagi kalau mau dijadikan tulisan. Oke Selamat mencoba yaa. Inget jangan pernah berhenti untuk lakukan hobi yang punya dampak positif. Siapa tau dari hobi ada jalan meraup materi. Hehehe

Waktunya Sadar Hati



Ada kalanya kamu harus sadar bahwa perasaan yang memilukan harus dibuang. Tak baik menyimpan lama-lama. Meskipun kamu masih cinta. Masih rindu bertatap muka. Apa menyenangkan menunggu orang yang bahkan tak ingin melihat kamu lagi ?. Jangan buat dirimu seolah rendah hanya karena dia tak lagi ada. Hingga kamu terus-menerus menunggu tanpa ada kepastian. Apa kamu tau bahwa kamu sudah tak penting lagi baginya. Dia sudah membuang jauh-jauh kamu dari pikirannya. Perkataan seperti ini memang kejam bahkan menusuk hingga pangkal. Tapi ada benarnya. Kamu yang sedang meratap. Sedangkan dia sudah bersama orang baru. Orang yang membuat dia lebih bahagia daripada kamu.

 Kenapa kamu gemar sekali membuang waktu untuk menunggu. Dihujani rindu yang membelenggung dada. Waktunya sadar, Hati!. Sudahi tangismu karena dia. Berbicara bahagia, apa dengan menunggu bisa membuat kamu bahagia?. Sebenarnya itu atas ulah siapa jika bukan dirimu sendiri ?. Kamu menggantungkan bahagiamu pada orang lain. Hingga kamu terus melukai dirimu sendiri dengan bertahan untuk orang yang salah.  Dan itu sudah menjadi kesalahan besar yang kau lakukan dengan sengaja.

 Kali ini, relakan dia yang membuatmu tak bisa mengenyam bahagia bersama. Lepaskan dia yang sudah membiarkan cintamu layu. Jangan berpura-pura kuat, Biarkan dirimu menikmati kesendirian. Dekatkan lagi dirimu pada Tuhan, mungkin saja Tuhan lebih rindu kau puja dari pada dia. Cari kedamaian yang sudah lama kau tinggalkan. Tuhan berkehendak untuk kau mengistirahatkan hati yang terlampu sedih. Barangkali selepas pikiranmu kembali jernih. Kau akan sadar bahwa kau adalah bongkahan permata yang teramat mulia, hingga orang yang terpilihlah yang bisa memillikinya.

 

Kamu Tak Perlu Khawatir

Teruntuk temanku yang sedang kenyang dengan perasaan kasmaran.

Pagi itu, kau menanyakan apakah aku jadi datang kerumahmu. Untuk sekedar bertemu, bertatap wajah dengan anggota rumah yang semakin hari semakin menua. Maklum saja, Jarak dan kesibukan kita mulai menjadi perkara utama jarangnya bersua. Mimpi yang tinggi sudah menjadi prioritas dan memaksa kita untuk tak sering berjabat. Dulu kita berikrar untuk selalu ada bahkan ditengah kesibukkan yang membabi buta. Kini, waktu membuktikan bahwa janji kita tak cukup kuat untuk melebur temu. Masih menangkan ego untuk bekerja disepanjang waktu.

Pada temanku itu, untuk sekedar basa-basi aku menanyakan bagaimana perasaannya tentang lelaki baru yang akan dikenalkan padaku. Aku sengaja tak bertanya bagaimana kabarnya. Sebab, aku tau dari cara menjawab pesan. Dia dalam kondisi baik teramat baik untuk tetap bergurau walau hanya dalam pesan singkat. Pembicaraan mulai mengarah mengenai siapa Dia- Calon lelaki sering dibicarakan. 

Dia, Pria yang saat ini menjadi serba utama dalam ceritanya. Mampu menjadi alasan dirinya tersenyum ringan. Membuang semua keputusasaan tentang segela perasaan, takut ditinggalkan contohnya. Disela-sela cerita, terbesit di benaknya sedikit kekhawatiran perihal masa depan. Bukan lagi dengan siapa dia akan berpasangan, karena kita sama-sama tau ada seseorang yang rela menjadi tempatnya berlabuh untuk menghalalkan rindu. Melainkan, bagaimana kehidupan setelah pernikahan. Apakah kesejahteraan mampu diwujudkan berdua, begitu pikirnya. 

Untuk temanku, aku cukup terhibur dengan tingkahmu. Namun tak mengurangi perduliku pada kekhawatiranmu. Cermatilah kamu yang saat ini sedang berbunga-bunga pun disatu waktu didera gelisah. Tak salah jika kau takut melangkah maju untuk menjemput bahagia. Karena semuanya akan mengubah hidupmu dari ujung rambut sampai ujung kuku. Pada kekasih halalmu, dia yang akan mengambil alih kewajiban orang tua merawatmu. Kepadanya pun kau menyerahkan sisa hidupmu. Tentu, Ada beban yang kau ambil alih kemudian. Statusmu bukan lagi kekasih, tapi istri yang penuh abdi. 

Temanku, sekedar bersaran. Aku bersyukur jika kau pertimbangkan. Bila tak kau gubris pun tak akan menjadi beban pikiranku karena ini hanya sebuah masukkan. Aku memang belum berumah tangga. Itu juga impianku dikemudian hari yang kupanjatkan disegala doa. Temanku, untukmu aku sarankan kau maju. Menerima pinangan dari Dia yang mungkin saja menjadi ‘Tulang Rusukmu’. Barang kali Dia jawaban dari kekhusukanmu berdoa. Aku salut dengan tindakkan Dia. Berani melangkah bahkan hanya bermodal diri apa adanya, untuk meminang dirimu yang bahkan baru Dia tau beberapa waktu yang lalu. Bukankah keseriusannya sudah mampu meluluhkan hatimu ?. Bukankah, kesabarannya sudah kau uji dengan kekanak-kanakanmu. Dan cintanya sudah kau tahlukkan dengan hatimu.

 Untuk temanku, Tidak perlu kau khawatir. Sebab, dia sudah memikirkan masak-masak apa yang harus dilakukan jika kau sudah menjadi bagian dari tanggung jawabnya. apabila dikemudian hari ada duka yang harus dilalui. Menguji seberapa kuat kerja keras kalian membangun 'rumah' yang selalu menjadi arah kamu pulang. Nikmatilah, itu ujian untuk kalian berdua, bukan kamu ataupun dia secara terpisah.  Untuk bahagiamu, Aku mendukung Dia sepenuhnya.

 Dari aku, yang turut bahagia atas kabarmu. 

Sendiri Yang Di Berkahi


 Teruntuk siapapun yang bertanya apakah kesendirianku sampai saat ini karena belum pulih dari sakit hati. Tolong simak ini:

Sedikit banyak aku mulai terusik dengan persepsi orang dengan kesendirianku. Meski seharusnya aku tak marah karena itu hak mereka, tapi aku terjebak dalam rasa kesal. Terus ditanya berkali-kali hingga Mengulang penjelasan bahwa sendiriku tak terhubung lagi karena dia yang sudah pergi. Mungkin waktu mulai mengikir pemahaman dari banyaknya orang yang telah kujelaskan panjang lebar. Hingga Mereka mulai bertanya dengan pertanyaan yang sama. Ditambah  “apa kamu belum move on ?”. Lebih dari sering aku ditodong dengan pertanyaan macam ini.

Begini, akan ku ulang mungkin saja setelah ini akan paham dan tertanam bahwa kesendirian bukanlah masalah ataupun harus dipermasalahkan. Jika saat ini aku masih sendiri itu berarti aku ingin menikmati kehidupan sebelum menjadi kekasih halal dari siapun dia yang akan ku abdi. Lalu tentang apakah belum move on ?.Beranjak dari masa lalu yang isinya bahagia-bahagia itu memang tidak mudah. Tapi nyatanya hubungan yang dibina itu salah. Mana yang lebih baik. Melepaskan apa terus berlanjut dan tentunya konsekuensinya lebih panjang. Lebih baik menunggu hingga waktu yang tepat untuk dipertemukan. Bukan?. Biar tak lagi jatuh cinta secara sembarangan. 

Meskipun aku tak bisa mengendalikan persepsi orang lain mengenai kesendirian. Cuma satu keinginanku. Hargai keputusan seseorang yang menetap sendiri jangan dikaitkan dengan apa-apa yang berdasarkan asumsi pribadi, hanya karena kamu sudah lama tak melihat dia bergandengan tangan mesrah dengan lawan jenisnya. 

Mulai hari ini, jangan bertanya lagi, jika tujuannya hanya untuk mempermalukan kesendirian hati. Sungguh. Barangkali masih banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Atau mungkin masih banyak aktivitas yang lebih nyaman dilakukan sendiri.Dan sekali lagi jangan dikait-kaitkan dengan patah hati.

-Pagi hari di 3 July 2017 -


Karang Di Pantai Timang



Selamat menjalani hari, gengs.. biar ndak bosen cerita soal hati melulu, kali ini aku akan review mengenai pantai Timang- Pantai nan luar biasa bagus, tapi sedikit menyimpan ‘bahaya’. Oke, let start!.

Sudah bukan rahasia lagi, di sekitar Gunung kidul terdapat berjejeran pantai yang indah serta menawan. Salah satunya pantai Timang yang beberapa waktu lalu kukunjungi bersama keluarga. Pantai ini berada di antara Dusun Danggalo dan Dusun Luwungombo, desa Purwodadi, kecamatan Tepus. Gunung Kidul. Pantai yang terkenal dengan kereta gantung yang super ekstem ini berjarak lebih kurang 80km dari Yogjakarta.

Untuk tiba dipantai ini pun rutenya tak mudah. Akses yang ditempu cukup rumit melewati bebatuan terjal dan jurang yang membahayakan. Maklum  saja, obyek wisata ini masih terbilang asri dan alami. Belum banyak bangunan-bangunan dari batu-bata ataupun resort untuk menginap di area ini. Semuanya masih alami terbuat dari bambu. Meskipun tidak sedikit dikunjungi wisatawan asing dan pernah diekspose di salah satu  televisi swasta dalam siaran traveling Indonesia. Obyek wisata ini masih belum ada campur tangan pemerintah. Jadi masih fresh dan bersih lingkungannya.

Perjalanan dimulai. Sebelum masuk di gapura Dusun Danggalo, untuk transportasi roda empat, dikenakan tarif sebesar 15 ribu rupiah. Setibanya di pelataran depan pos pantai Timang. penduduk yang mengelola menanyakan transportasi selanjutnya untuk menuju obyek wisata, antara menggunakan ojek atau tetap menggunakan mobil pribadi dengan resiko ban mobil ataupun sparepart kendaraan bisa mengalami masalah ditengah jalan. Untuk ojek dikenakan tarif sebesar 50rb perjalanan pulang-pergi menuju lokasi pantai Timang. Melihat kondisi jalan yang masih terbilang sulit, belum terjamah aspal dan bebatuan yang juga membahayakan kondisi mobil. Kami memutuskan menggunakan ojek. Setelah tawar menawar harga mengenai tarif ojek, sepakat bahwa 30rb lah yang akan kami bayar.

Perjalanan menuju lokasi memakan waktu kurang lebih 10 menit. Jalan berkelok dan curam menjadi kendala bagi pengendara motor untuk menuju pantai ini. Aku mendapat tukang ojek yang ternyata masih seorang Pelajar kelas XII dari sekolah swasta di Danggalo, Gunung kidul. Fian namanya dan saat ini berusia 17 tahun. Fian sudah menjadi tukang ojek selama 1,5 tahun. Penghasilan yang didapat pun terbilang lumayan sekitar 50-70rb perhari setelah dipotong untuk bensin dan uang makan. Namun tak jarang pula, penghasilannya lebih sedikit apabila motor yang digunakan untuk ojek mengalami masalah pecah ban atau lainnya. Perjalanan menuju Pantai Timang, aku manfaatkan untuk tanya jawab dengan Fian perlihat salah satu Hidden Games di Gunung Kidul ini.  Dia menjelaskan kemana larinya uang yang diperoleh dari hasil pengunjung di Pantai Timang ketika masuk ke Dusun Danggalo. Karena masih belum mendapat perhatian dari pemerintah. Guna merawat obyek wisata tersebut, penduduk menggunakan uang yang diterima di awal kami masuk Dusun. 

Selanjutnya, mengenai wisatawan yang datang, Fian menuturkan sering kali dari negara tetangga misalnya Malaysia. Sesekali ada yang dari Korea selatan, ataupun dari Thailand, sekedar untuk menaiki Kereta gantung kayu. Setibanya di lokasi, Aku dibuat takjub dengan keindahan pantai Timang, pasir putih, tumbuhan yang berjejer rapi serta ombaknya yang tinggi. Seolah lelah perjalanan dengan melewati bebatuan terjal terbayarkan.

Sebenarnya ada dua lokasi yang ada di pantai Timang, satu – pantai selayaknya pantai-pantai yang ada di gunung kidul lainnya. Dua – tumpukan bebatuan semacam bukit yang cukup terjal dan berbatasan langsung dengan laut. Ditambah lagi adanya batu besar yang berada di tengah laut bediri kokoh. Batu besar ini dikenal dengan nama Batu Panjang atau Pulau Panjang. Bisa jua disebut Pulau Timang.

Akses menuju bebatuan itu hanya dapat dilalui dengan Gondala semacam kereta gantung tradisional yang terbuat dari kayu dirangkai dengan tali yang kuat untuk menopang berat badan Dan kereta inilah yang menjadi daya tarik wisatawan baik dalam maupun luar negri untuk mengunjungi Pantai ini. Atau Pengunjung juga bisa melewati jembatan panjang yang terbuat dari kayu yang disusun rapi, diikat dengan tali dan disambungkan dari bukit menuju pulau Timang. Menurutku keduanya sama-sama berbahaya. Menantang adrenalin untuk menyebrangi laut dengan ombak yang setiap saat bisa mengancam.

Aku memilih menghabiskan waktu untuk menuju bukit bebatuan. Karena terlalu penakut untuk menaiki gondola ataupun menyebrang jembatan. Alhasil aku hanya menatap deburan ombak tinggi yang menghantam karang. Sesekali menikmati spot foto yang disediakan dikanan dan kiri bukit dengan membayar 10rb/orang. Oh.. ya untuk tarif gondoladikenakan biaya 150rb pe orang.,  sedangkan untuk menyebrang jembatan 100rb. jJngan khawatir kalian tidak dibiarkan sendiri kok, tentu aja pawang setempat yang menemani.  Tinggal pilih mana yang kalian suka dari keduanya

Meskipun menantang bahaya, dengan menaiki Gondala atau menyebrang jembatan yang hanya terbuat dari perlengkapan seadaanya. Namun Tak sedikit pula, pengunjung yang bersedia ‘uji nyali’ menikmatinya. Di samping diperuntunkan untuk wisatawan, transportasi itu juga masih digunakan warga setempat untuk mencari lobster dilautan. Konon katanya di Pulau Timanglah tempat sembunyi lobster ataupun hasil laut yang melimpah. Sehingga tak jarang penduduk setempat rela membahayakan nyawa demi mendapatkan hasil laut yang bernilai tinggi itu.  

Sebagai akhir dari review tentang pantai Timang. Pantai yang menurutku masih sangat asri dan terletak di daerah terpencil ini wajib untuk dikunjungi. Dibandingkan dengan pantai-pantai yang juga berlokasi berdekatan dengan pantai ini. Pantai Timanglah yang masih tampak alami dan belum terjamah oleh tangan-tangan nakal yang ingin memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. 

Jika kalian ingin mengunjungi Pantai ini, usahakan well prepare ya, karena pantai ini emang beda dari biasanya. Anyway ini adalah review pertamaku mengenai obyek wisata yang telah aku kunjungi. jadi kalau ada yang kurang berkenan dengan setiap kalimatnya, feel free ngasih komentar ya, namanya juga lagi belajar nulis. Hehe . See you guys :)