Kekasihku.. oh bukan… jodohku, sedang apa kamu ? apa kau melakukan hal yang
sama. Bercumbu dengan Tuhanmu dalam sujud dimalam yang pekat. Bermunajat untuk
segera dipertemukan denganku dalam keadaan yang sama-sama siap.
Jodohku… ketahuilah, dalam sanubariku kau ku
rindui. Jangan lelah untuk memperbaiki diri. Pun dengan diriku yang mencoba
untuk menjadi pribadi yang utuh dalam beragama meskipun tak sempurna. Dengan
tak bertemu sekarang Sang Pencipta mengajari kita untuk bersabar. Tak buru-buru
untuk utarakan cinta. Apalagi kini maraknya cinta yang tak pada tempatnya,
hingga akhirnya tak bahagia. Dan dirundung duka seolah dunianya sudah terbelah
dua dan teramat banyak bencana. Nauzubillah.. semoga kita tak menjadi bagian dari
sejarah hati yang tergolek mati karena cinta yang tak punya asa. Cinta yang tak
berdasarkan iman dan taqwa kepada Sang Maha penuh cinta. Dzat yang mampu
membolak-balikkan hati manusia dengan mudahnya.
Jodohku… Terkadang, air mataku berbicara pada-Nya. Kalau-kalau ada nama yang selalu kusebut dalam doaku dulu, melebihi doaku untuk bertemu denganmu. Hingga aku menjadi manusia yang ingkar dan tak paham agama bahwa sebetulnya semuanya sudah menjadi kuasa Allah Sang Maha Segala. Maaf jika aku tak setabah Fatimah Az-zahra yang mampu memandam cintanya pada Ali bin Abi Tholib, Hingga pada akhirnya dia dipertemukan jodoh diwaktu yang tepat. Aku hanya manusia biasa yang pernah disulut amarah. Maaf jika aku pernah merasa lelah untuk menunggu dan aku berpaling dengan cinta yang tak semestinya.
Jodohku… jika diriku ini masih jauh dari pengharapanmu. Tolong tetap cintai aku sebagaimana aku saat ini. Ajari aku untuk dekat dengan Allah dengan cara yang paling indah. Sehingga semakin tumbuh cintaku pada Robb ku pun dengan cinta padamu. Jika dikemudian hari aku melakukan kesalahan, tunjuki aku bagaimana seharusnya aku bertingkah tanpa ucapan yang menyakitkan hati dan membuat mata mulai basah karena hati terluka.
Jodohku … kelak, ketika kita dipertemukan, bolehkan aku meminta sesuatu? berjanjilah padaku atas nama Rob-Mu. Bawa aku kesurga-Nya bersama denganmu. Tetap bahagia tak hanya sampai rambut beralih warna namun sampai kita menutup mata dan di pertemukan kembali di surga yang menjadi dambaan setiap hamba yang taat.
Jodohku.. tetaplah berusaha dan jangan menyerah
untuk menengadah pada-Nya. Jika saat ini bukan waktu yang tepat. Maka sekali
lagi kita diminta untuk bersabar. Terus berdoa hingga langit bergetar. Biarlah
cinta kita disembunyikan dalam diam. Inilah cara kita untuk saling
mendoakan, mengharapkan ridho-Nya dengan tak sembarangan mengumbar kata-kata
mesrah. Mengelola cinta dengan kaidah agama. Karena sesuatu yang dimulai dari
cara yang salah akan berdampak buruk nantinya.