Assalamu'alaikum pembaca budiman. how's life penuh perjuangan bukan? Sama seperti ini bulan ini, Agustus. Selamat memeriahkan hari kemerdekaan pembaca budiman. Semoga kita mampu menghargai perjuangan para pahlawan, dengan cara kita bertahan di kejamnya dunia tidak membuat negeri tercinta ini hancur karena ego masing-masing. i wish august will be nice for all of us. Sedaap bener!!
Baca Juga: Dari Taman Sari ke Yamie Panda Taman Siswa
Ngomong-ngomong, mau cerita nih tentang staycation kemarin. Hehehe. Mumpung masih segar kenangannya. Alhamdulillah bisa short escape lagi, plus reunian dengan teman sekolah dulu, meskipun beda hotel tapi tetap quality time kita patut di acungi jempol. Kenapa kok gitu?, Actually i came in Malang because Mas Bojo did his job, nah aku nimbrung ikut buat meet up
sama si temen ini. Bertemulah aku dengannya sesuai meet point di Alun-Alun Kota Malang. Pertemuan ini pertama kali sejak aku menikah, jadinya saat bertemu kami agak heboh. maklum ciwi-ciwi kalau ketemu kayak gimana sih, rempong kali ya. Setelah memastikan bertemu dengan temanku ini, aku pamitan dengan mas bojo doski harus kembali melakukan pekerjaan.
Setelah chit chat dan berwisata ke kebun bunga sampai pukul 6 sore, akhirnya kami memutuskan untuk berpisah. Temanku yang baik ini mengantarkanku menuju tempat menginap yang telah di pesankan atas nama mas bojo. Alhamdulillah, kantornya baik banget. Patut di contoh perusahaan lain nih. Yaa, kayak perusahaan tempat aku bernaung dulu deh, minimal. Hehe
Staycation ini bener-bener menyenangkan. kalau ada yang tanya ketagihan staycation kah? Yup tapi sebenarnya staycation
juga dalam rangka dinas mas bojo, menyelam sambil minum air kan? hehe. hitung-hitung untuk mencari suasana baru. Even di rumah lagi gak ngapa-ngapain, itu juga bisa ngebuat suntuk loh. Apalagi di rumah banyak kerjaan, tambah suntuk dan butuh healing kan (ini kalau menurut aku yaa). Gak takut ketagihan? Aku sudah ketagihan yeorobun. Hehe. Sejak bekerja di agen perjalanan, aku sering memanfaatkan compliment yang aku dapat dari hotel, baik itu untuk aku gunakan sendiri ataupun aku jual kembali. kebanyakan sih aku jual kembali dengan harga miring, mayan buat uang jajan.
Baca Juga : Menulis Menyehatkan Mentalku
Manfaat
staycation buat aku pribadi, kegiatan yang sangat membantu sekali untuk merefresh otak. aku bisa menemukan inspirasi untuk tulisan selanjutnya. Berhubung yang dimaksud dengan tulisan selanjutnya ya review hotel. jadi di maksimalkan dong, menamati seluruh hotel ini. Entah kenapa, rasanya mood kembali membaik dan seger like gamon (gagal move on) dari hal yang indah-indah apalagi kalau membahas tentang staycation .
Hotel yang
akan aku review kali ini adalah Everyday Smart Hotel Malang. Namanya review
berarti setelah aku singgah di sana dong ya, jadi semua yang aku curahkan
nantinya adalah pure dari hasil pengalaman dan pengamatan pribadi no
suntik-suntik drama, kali aja ada yang endorse. Haha mengharap sekali. husst! yuk lanjut ngetiknyaa.
Everyday
Smart Hotel adalah hotel bintang dua yang berada di daerah hits Malang. Bangunan
yang menjulang tinggi diantara bangunan sekitarnya ini berlokasi di Jl
Seokarno-Hatta No. 2. Lowokwaru, Kota Malang. Which is nearby with convinience store and culinery yang kerap kali jadi tempat jujukan kera-kera
(arek-arek) Malang. Dekat pula dengan salah satu universitas ternama di
Malang Universitas Brawijaya dan beberapa kampus lainnya.
Posisi Hotel Everyday
Smart Hotel ini ternyata menyatu dengan Apartemen Soekarno Hatta. Itu yang aku
tangkap saat Pertama kali tiba di area Drop off yang ada di lantai
1. After say good bye to my friends, karena hotelnya juga cukup jauh dari tempatku saat ini.Memasuki kawasan hotel ataupun apartemen, aku melihat ada 2 meja security yang bersebrangan dengan label masing-masing
Apartemen Soekarno-Hatta dan Hotel Everyday Smart Hotel. Masing-masing meja pun
memiliki ruang tunggu. Sedangkan untuk area parkir mobil ataupun motor tamu dan karyawan berada di basement 1 & basement 2.
Baca Juga : Plesir Gumuk Pasir Pantai Dlodo
Mendekati
meja khusus hotel, setelah mengatakan jika aku tamu hotel dan reservasi by
online, security tersebut membantuku membukakan pintu kaca, pembatas antara lift dan ruang tunggu luar. Security tersebut menyuruhku menuju lantai 7 bertemu reseptionis. Sekilas
aku tampak kebingungan, aku kira butuh card detector untuk menuju lantai
7, ternyata tidak. Tamu yang datang meskipun belum melakukan proses check in
atau akan melakukannya bisa langsung menuju lantai 7 asalkan mendapatkan konfirmasi dari security yang menjaga dua meja tadi.
Terdapat
3 lift di bangunan ini, 1 lift yang biasanya digunakan untuk barang dan ukurannya lebih besar dari 2 lift lainnya. 2 lift selanjutnya di peruntungkan untuk tamu
yang keduanya bisa digunakan untuk akses apartemen ataupun hotel. Jujur aku
menunggu lift yang datang agak lama entah karena memang lift tersebut kondisinya
full atau karena terlalu tinggi bangunan yang bisa mencapai lantai 19 sehingga
memperlampat jalan lift.


Tiba di
lantai 7, aku langsung menuju reseptionis. Dibantu oleh staf yang super ramah
proses check in berjalan lancar, setelah menyerahkan KTP lalu mengisi
formulir tamu barulah aku diberikan kunci kamar atau card detector yang juga berisi informasi fasilitas kamar hotel dan voucher makan. Sekilas
tentang lobby Everyday Smart Hotel ini. Areanya lobby cukup luas. Untuk posisi
meja reseptionisnya menghadap pintu keluar 3 lift. Lebih tepatnya diantara 2
lorong menuju kamar hotel. Terdapat 2 set sofa hitam dengan posisi berhadapan,
dilengkapi dengan bantal berwarna kuning biru, warna khas hotel Everyday dan
meja kaca. Terdapat pula rak majalah, TV layar datar 32 inchi dan tempat refill
minuman di setiap lorong dan area meja reseptionis.


Type
kamar di everyday Smart Hotel ini terbagi menjadi 3 jenis, Standar, Superior
dan Deluxe room. Aku mendapatkan kamar standart twin bed & non smoking
room city view yang ada di lantai 11 letak kamarnya berada di tengah-tengah lorong. Sempat
protes kenapa harus twin bed, karena reservasi di awal double bed, ternyata
karena kondisi hotel saat itu sedang penuh, tapi jika ingin double bed, tamu diizinkan
untuk menyatukan ranjang twin bed sendiri.
Super riweh sekali, tapi gapapa
karena sama bojo As long ranjangnya empuk enak dan nyaman dibuat bobok. Menuju
kamar, aku disuguhkan dengan lukisan abstrak di setiap dinding-dinding lorong. Begitu
card detector aku tempelkan dan membuka pintu kamar, yang aku tatap
pertama kali adalah wastafel yang posisinya tepat di samping pintu masuk kamar. Hehe. Lalu untuk kamar mandi, posisinya berada di sebelah kanan pintu masuk. Siap-siap mengeluarkan handphone, lalu jeprat-jeprat fasilitas kamar seperti
biasanya.




Room
standart ini cukup luas, kurang lebih ukuran kamar 18meter persegi. Diatas
ranjang twin bed terdapat lukisan berukuran sedang. Untuk fasilitas kamarnya
sendiri seperti kamar standart hotel pada umumnya, meja belajar ambalan di
ujung kamar dilengkapi dengan lampu dan kursi duduk. 2 botol welcome drink, dan 1 kotak tissue, Meja dan lampu tidur di kanan kiri ranjang. TV LED berukuran 29 inchi, Wi-fi,
Pesawat Telepon, 1 pasang sandal hotel, AC yang super adem berkali-kali nyala
matiin -nyala matiin. Hehe, lalu tempat penyimpanan baju & hanger, cool and hot water shower, closet duduk. Sedangkan untuk Coffe
dan tea maker tidak disediakan di kamar ini, fasilitas tersebut hanya di
peruntunkan untuk room di atas standart. Mengsedih yaa ☹

Lagi,
setelah tau mendapatkan ranjang twin sharing sudah ngebuat hati ternyes
gitu (apaan sih. Haha) Bantal di kamar standart hanya di sedikan satu, tanpa
guling ataupun bantal kecil khas hotel di masing-masing ranjang. Ini nih yang bikin bete jugaa.
Bantalnya gak tinggi, ceper banget. So, kalau nonton TV kayak nonton liat atap pas, gak nyaman. Haha.
Untuk personal
care atau toiletries terdiri, 2 handuk, hand soap, 2 gelas, 1
sikat + pasta gigi dalam kemasan, keset handuk, body wash yang juga bisa
digunakan untuk sampo. Menurutku ini masih kurang sih, biasanya meskipun hotel
standart untuk toiletries dilengkapi dengan sanitary bag, shower cup,
sisir putih kecil tapi balik lagi, mungkin kebijakan hotel memang seperti itu.
Nah,
untuk sikat gigi ataupun sandal hotel karena yang tersedia di kamar hanya 1,
kita bisa request tambahannya di reseptionis it means back to reseptionis
and ask, tapi ribet banget gak sih? Harus kembali ke lantai 7 dan ambil
sendiri sedangkan kamarku ada di lantai 11. Kenapa gak langsung aja disediakan di kamar. Haha.
Selain
itu, karena room standart yang aku tempati ini memiliki akses connecting door,
jadi ketika room sebelah bepenghuni, percakapan mereka cukup terdengar dan itu
mengganggu. Untuk wifi pun, bener-bener bikin dada istigfar mulu. Haha lemot banget, gemes jadinya.
Tapi aku terhibur dan cukup wah dengan pemandangan kota Malang dari
kamar lantai 11, cukup epiclah sebagai perlipur lara. Sayang kalau gak di foto. Hehe
Selain
review kamar dan fasilitas kamar hotel, enggak lengkap rasanya kalau tidak
review restorannya karena pesan room ini kan include breakfast. Restoran hotel berada di lantai 11. Tepatnya di
tengah-tengah lorong dan dapat ditemukan saat keluar lift, jadi tidak sulit untukku menemukannya. Seperti hotel
berbintang lainnya. Sarapan yang di sediakan berbagai macam dan para tamu bisa
memilih dengan suka hati. Ya tentunya dengan menu yang telah di sediakan hotel.
Jujurly untuk makan pagi yang di sajikan menurutku B aja. Hehe. Menunya
standart, Aku tidak banyak mengambil lauk pauk, karena memang kurang pas dengan seleraku. (tapi di foto kelihatan banget lapernya yaa). Hehe

Untuk
makan siangnya karena posisi juga sudah Check out, aku mencoba referensi bakso Solo yang ada di malang dari teman kerja mas bojo “Bakso Solo
Kidul Pasar” . Baksonya sih enak, tapi harganya bikin
kantong menjerit. Kwkwkw. Dua porsi bakso dan 2 gelas minuman dingin which is itu es teh dan es jeruk hampir 60.000 mahal sekali menurutku untuk harga bakso 2 porsi ☹. Lokasinya pun seperti warung pinggir jalan, tapi harganya. bener-bener bikin makan itu gak nyaman. Haha
Balik lagi ke area
restoran hotel, menurutku cukup kecil. Lagi-lagi di dominasi warna biru dan kuning untuk area
buffe, sedangkan meja kursi menggunakan warna coklat dan putih. Terdapat pula TV layar
datar di depan dan di belakang dinding resto. Karena resto ini mengunakan
dinding kaca, jadi aku bisa melihat bangunan sekitarnya seperti; Masjid Raden
Patah, Gedung Administrasi Universitas Brawijaya, Gedung layanan bersama,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan beberapa gedung bertingkat lainnya. Waah cukup
tinggi kan tempat aku berdiri.




Lanjut,
karena aku penasaran dengan kolam renang dan gym yang ada di lantai 1, aku coba
cek deh sama mas bojo. Untuk kolam renang ini aku pikir masih dalam building,
sayangnya aku keliru. Letak kolam renang berada di luar gedung dan harus
melewati area Drop Off yang bisa di asumsikan area orang lalu lalang. belum lagi di lantai 1 juga merupakan convenience store. Gak seru
dong ya, pake baju renang terus rea-reo di area umum sebelum nyempung ke kolam kayak gak ada privasinya. Ini yang bikin aku mengurungkan niat untuk berenang, meskipun ketika melihat kolam renang bawaannya pengen turun mulu. Sedangkan untuk gym,
karena sudah terlanjur kecewa liat kolamya, aku mengurungkan diri melihat gym
dan memutuskan check out lebih awal. Sayang ya jamnya? Ya karena mas bojo juga
melanjutkan aktivitas kerjanya untuk melakukan kunjungan dan lanjut meeting. Biasanya sih aku stay di hotel dulu sampai jam check out sembari nunggu jemputan mas bojo, tapi karena mood lagi buruk, jadi ya better ngikutlah.

Dari review yang aku cek, hotel plus apartemen ini cocok untuk kalangan pelajar ataupun mahasiwa, di samping berada di tengah kota Malang, untuk harganya dianggap "murah" diantara penginapan yang berada di sekitarnya. Emang begitu ya? Komen deh kalian kalau yang pernah stay di sini. Sedangkan untuk bisnis atau untuk family stacation menurutku tempat ini B aja, itu untuk room standart yaa, mungkin jika pilih room superior atau di atasnya berbeda lagi.
Balik lagi, semua yang aku tulis ini murni pengalamananku selama tinggal di sana. Sampai ketemu di artikel selanjutnya pembaca budiman.