Kelak, ketika tak sengaja kau temukan betapa suramnya masa laluku. Betapa nelangsanya hidupku dulu. Dan betapa tak berdayanya aku dihujani banyak cobaan hidup, namun berbanding terbalik dengan aku kini. Ingatlah itu berarti aku sudah berusaha sedemikian keras untuk sampai di titik ini. sampai pada masa jika aku baik-baik saja dengan apa yang menerpa. Tuhan masih sayang, sampai-sampai aku diberikan sabar yang luar biasa.
Baca Juga: Sepertinya Karena Sudah Menjadi Kita
Kelak, ketika engkau tak sengaja mengetahui hal yang sengaja tak kuceritakan entah perkara apa. Tolong jangan menuntut untuk aku menjelaskan. Aku sudah mempertimbangkannya matang-matang dan lebih senang mengubur yang memang harus dikubur. Bukan demi kebaikanmu atau untuk siapapun, tapi untuk diriku sendiri yang tak ingin mengungkitnya lagi. Jauh lebih baik jika aku tak menjelaskan apapun pada siapapun termasuk dirimu karena aku anggap itu sebagai masa lalu.
Hingga aku dapat berdiri saat ini, menjadi bagian
dari hidupmu kini. Karena aku banyak belajar dari apa yang menimpaku dulu.
Perasaan tak dihargai, rindu yang tak kunjung pergi, tangis yang tak
berkesudahan, terjebak dengan ego sendiri. Pun terkadang berbuat nekad dengan
melukai diri sendiri. Aku pernah benar-benar lelah hati dan dadaku sesak sekali
dihujani masalah bertubi-tubi. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk
bersembunyi, mencoba untuk menemukan cara agar aku bisa mencintai diriku
sendiri, memahami apa yang di mau hati dan mencari solusi.
Jadi tolong, apa yang kau temukan tentangku secara
tak sengaja dikemudian hari, cukuplah kau pendam dalam hati. Tak bertanya
ataupun mencoba mengorek luka yang sengaja kulupa. Percayalah untuk berdiri
di kakiku sendiri ada banyak hal yang harus aku lalui. Namun jika keputusanku
ini kau anggap tak baik, dan kau menuntut untuk aku bercerita secara
menyeluruh, dan sekiranya hal itu perlu bagimu, maka aku akan coba
pertimbangkan dengan kita bernegosiasi dulu.